Sunday, January 23, 2011

Perihal Adsenser Itu

Hehe.. Pertama-tama, marilah kita nyengir bersama-sama terlebih dahulu.

Ini adalah postingan menyauti postingannya om @tediscript di blognya sendiri Tentang Adsenser di Facebook Itu. Ngemeng-ngemeng, itu statusnya yang dikutip itu statusnya saya lho tuips.

Dan statusnya yang saya kutip di statusnya saya itu adalah komennya orang (adsenser juga) di statusnya dosen saya. Gini, ceritanya dosen saya itu kan nulis status tentang adsenser, apakah itu termasuk salah satu profesi alumni informatika? Dan si pengomen yang juga adsenser itu malah nylekop, kalo para adsenser itu cm sebagai pelarian aja karena mereka nggak punya skill.


Wah..wah, pertama saya mau menanggapi statusnya dosen saya. Begini pak bos, kalo masalah profesi itu kan pilihan, tergantung sama passion, dan tegantung sama skill (tergantung di dua tempat.. (.Y.) ) Jadi, mau alumni informatika atau alumni jurusan filsafat juga tetep nggak masalah kalo mau jadi adsenser, asal punya passion dan skill itu tadi.

Nah, sekarang menanggapi komennya orang di statusnya dosen saya tadi. Begini mas dap, secara umum, emang adsenser itu lebih banyak berhubungan sama posting, buat artikel yang bagus. Ya, karena content is king. Tapi, menulis itu tidak semudah memasukkan jempol ke dalam lubang hidung mas, nulis itu butuh skill, selain itu juga butuh keyboard. Dan untuk memulai sebuah blog pun juga harus dengan keyword yang tepat, itu juga butuh skill buat nyari keyword yang tepat. Trus mengelola blog, baik dari sisi server mau pun tools-nya, itu juga butuh skill, jadi kalo error nggak cuma bisa ndhodhok sambil ndemok udel. Tapi mungkin maksud masnya di situ adalah skill menjahit atau memasak, kalo itu sih emang nggak terlalu dibutuhkan. :D

Jadi kesimpulannya, semua pekerjaan itu membutuhkan skill. Tentu skill yang relevan dengan pekerjaan itu. Dan untuk mempunyai skill itu, tak harus dengan kuliah atau kursus. Bisa dengan belajar otodidak dan belajar dari pekerjaan orang lain. Dan sekali lagi, profesi itu adalah jalan rejeki.