Tuesday, January 11, 2011

Perihal Harta Itu

Sakjannya ini rada berat, tapi kadang saya terusik dengan anggapan orang-orang yang selalu membenarkan "harta tidak dibawa mati", karena menurut saya, yang benar adalah "harta harus dibawa mati". Ya, pastinya kita nggak memahami itu dengan begitu saja. :D Harta itu kan berbentuk materi, entah uang, mobil, rumah, botol fresti, atau bahkan sebuah peniti. Kita nggak akan dikubur bersama mobil dan rumah kita, atau dikubur dengan uang kita.

Lha nek menurut saya, harta itu bisa kita bawa mati dengan memanfaatkannya untuk amal ibadah. Iya nggak tuips? Nggak perlu jadi kaya koq, nggak perlu uang semilyar kalo cuma buat infaq 10 ribu tiap Jum'at. :D Tapi itu cuma contoh sederhana, kalo kita pengen lebih ya mestinya kita harus kaya, atau malah harus super kaya. Hartanya nggak habis-habis. :))


Kemaren, waktu ngobrol dengan sodara-sodara, ada yang bilang "eee..ra pengen duit okeh, sing penting opo-opo cukup..". Dalam hati saya, "ah..ngapusi.. mesti nek diwenehi duit sak milyar yo gelem, tur prengas-prenges..". Kalo saya sih, harta itu harus lebih, kalo nggak lebih ya mana mungkin bisa naik haji, mana mungkin bisa ngasih orang lain.

Jadi intinya, harta harus dibawa mati. Caranya? Buanyak.. Cari aja di sekitar rumah.
Dan kalo minta rejeki sama Allah tu jangan nanggung-nanggung, jangan kira Allah tu bakal keberatan ngasih kita gaji semilyar sebulan. :)

Sorry tulisannya mawut.. XD